Performa atau kemampuan seks seorang pria dapat menurun seiring
dengan bertambahnya usia. Walaupun bukan suatu keniscayaan—pada beberapa
pria—penurunan ini sering disebabkan oleh berkurangnya kemampuan fisik
yang berimbas pada hadirnya masalah disfungsi ereksi. Salah satu solusi
dari dunia medis modern untuk masalah ini adalah melalui produk anti
disfungsi ereksi dengan nama
obat Viagra®.
Seorang pria dapat saja tetap memiliki gairah seks yang menggebu pada
usia berapapun. Sayangnya upaya untuk mengkonversi gairah itu ke dalam
hubungan intim yang berkualitas terhambat oleh masalah klasik yang
teramat mengganggu, yaitu tidak bisa ber-ereksi.
Penyebab Pria Tidak Bisa Ereksi
Syarat awal hubungan seks bagi laki-laki adalah ereksi penis yang
cukup keras agar dapat melakukan penetrasi. Penelitian memperlihatkan
tidak semua pria dapat memiliki tingkat atau level ereksi yang memadai.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pria tidak bisa ereksi, atau
ereksinya kurang keras. Walaupun ada banyak hal lain yang menjadi
penyebab, namun secara umum faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3
bagian utama.
Penyebab Pertama
Gaya hidup yang kurang sehat dinyatakan sebagai biang kerok utama
dari masalah disfungsi ereksi. Kebiasaan seperti mengkonsumsi alkohol
dan obat-obatan psikotropika, merokok serta kurangnya aktivitas fisik
(olah raga), dalam jangka panjang dapat mengganggu produksi hormon
testosteron serta mengganggu kesehatan pada umumnya.
Ironisnya kondisi ini justru jamak terjadi pada pria usia muda dengan
gaya hidup tak sehat. Mereka harus berhadapan dengan penyakit berat
seperti diabetes yang sangat mempengaruhi kemampuan seksualnya.
Penyebab Kedua
Ereksi penis hanya dapat bangkit jika ada gairah seksual. Sedangkan,
gairah sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis. Stress atau rasa
cemas dan gelisah berlebih dapat membuat pria kehilangan gairah seks.
Pada tahap awal, beban pikiran ini akan membuat pria sulit
mempertahankan ereksinya. Namun, jika hal ini terus dibiarkan,
dikhawatirkan stress dapat memicu disfungsi ereksi.
Penyebab Ketiga
Penyebab ketiga ini bisa dikatakan sebagai efek modernitas. Pada era
kini, konten porno sangat mudah didapat berkat kemudahan mengakses
informasi melalui internet. Saking mudahnya, terkadang pria dapat
menjadi ketagihan akan pornografi. Terlalu sering melihatnya dapat
membuat seseorang menjadi sangat bergantung pada gambar atau film porno
untuk sekadar memancing gairah seksnya. Jika tidak, pria tersebut akan
sulit terangsang, apalagi untuk membangkitkan ereksinya.
Obat Viagra® Mengatasi Disfungsi Ereksi
Penelitian medis untuk mengembangkan obat Viagra® sejak awal
difokuskan pada upaya untuk membantu pria mendapatkan ereksi yang
maksimal, sekaligus mempertahankannya selama mungkin. Berkat ketekunan
dan upaya tanpa lelah dari para ahli, obat Viagra® akhirnya dapat
dipasarkan secara bebas sebagai terapi untuk mengatasi masalah disfungsi
ereksi.
Hal penting yang harus diingat adalah, produk ini
bukanlah obat untuk menyembuhkan disfungsi ereksi
(Erectile Dysfunction – ED)! Penjelasan mengenai penyebab pria tidak
bisa ereksi di atas telah menunjukkan bahwa ED hanyalah akibat, bukan
sebuah sebab! Obat Viagra® hanya berfungsi sebagai
solusi sementara untuk mengatasi ED, bukan mengobatinya apalagi sebagai penyembuh.
Pria tetap butuh pengobatan atau penanganan khusus untuk mengobati
penyebab disfungsi ereksi itu sendiri. Produk ini ditujukan bagi pria
yang ingin
tetap mendapatkan hubungan intim yang berkualitas sembari terus berupaya untuk mengentaskan penyebab utama dari masalahnya.
Fungsi Ganda Sebagai Obat Kuat
Dalam perkembangannya, obat Viagra® ternyata dapat juga digunakan
sebagai obat kuat. Kenyataan ini sesungguhnya bukanlah sesuatu yang
mengejutkan. Siklus kerja bahan aktif
sildenafil citrate
dalam produk ini dapat bertahan antara ± 4 – 5 jam setelah pemakaian.
Efek sildenafil sendiri umumnya mulai terlihat sekitar ± 30 menit
setelah diminum. Efek obat kuat dalam Viagra® akan bekerja melalui
beberapa fase. Fase-fase ini serupa adanya, baik bagi pria dengan
masalah disfungsi ereksi maupun tidak.
Fase Kerja Obat Kuat Viagra®
Pada fase awal, obat akan membantu pria mendapatkan ereksi yang kuat
dan keras (maksimal). Penting untuk diingat, pada masa ini, pria tetap
membutuhkan rangsangan sebagai pemicu bangkitnya ereksi penis.
Keuntungannya, pasangan tidak perlu bekerja terlalu keras dalam
memberikan rangsangan. Cukup sedikit rangsangan awal, dan biarkan obat
kuat Viagra® yang mengerjakan sisanya. Setelah siap berhubungan intim,
obat Viagra® akan memasuki fase kedua, dimana fungsi utamanya adalah
untuk
mempertahankan ereksi hingga pria mencapai orgasme.
Bahkan, walaupun telah mendapatkan ejakulasinya, selama bahan sildenafil masih bekerja, pria
tetap dapat melakukan hubungan intim lagi. Pada fase kedua inilah fungsi obat kuat dalam produk akan bekerja maksimal untuk
mencegah ejakulasi dini. Hasilnya sangat jelas! Pria akan
mampu tahan lama sex, melebihi kemampuan standarnya.
Sebagai gambaran, jika dalam kondisi normal pria dapat bertahan 10
menit dalam berhubungan intim, dengan bantuan obat kuat ini, dirinya
dapat menunda ejakulasi hingga 20 menit lamanya. Hasil ini tak dapat
dipungkiri merupakan
peningkatan yang sangat signifikan (200%). Fase terakhir adalah cooling down (pendinginan). Bagian ini sangat bergantung pada kebugaran fisik pengguna obat kuat sendiri.
Bagi mereka dengan tubuh sehat biasanya akan mengalami cooling down
hingga akhir efekivitas obat kuat (4 – 5 jam). Sedangkan bagi yang
memiliki gangguan fisik, umumnya efek Viagra® sebagai obat kuat bekerja
lebih cepat (2 – 3 jam).
Harap Diperhatikan! Hasil di atas HANYA akan didapat dari
Obat Kuat Viagra® Asli yang diedarkan oleh agen resmi.
Setiap box berisi 30 butir tablet obat kuat.
Aturan Minum dan Dosis Pemakaian
- Minumlah obat antara 30 menit – 1 jam sebelum berhubungan intim.
- Dosis yang disarankan adalah 1 butir per pemakaian.
- Bagi beberapa lelaki, terkadang separuh dosis normal sudah cukup untuk membuatnya siap tahan lama sex.
Saran Penting untuk Pengguna
- Perhatian! Hindari melebihi dosis selama efek obat masih terasa.
- Usahakan untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol selama dalam pengaruh obat Viagra®.
- Viagra® bukan obat perangsang, karenanya rangsangan awal adalah
kunci keberhasilan penggunaan obat kuat ini. Komunikasikan dengan
pasangan teknik rangsangan terbaik sebelum berhubungan intim.